BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sungguh besar
keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan system organ yang
memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem
pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar
proses metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau
pernapasan merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh
manusia.
Sistem respirasi atau
sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan hewan (seperti; insekta, ikan,
amfibi dan burung). Sedangkan sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui
saluran penghantar udara yaitu alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh,
dimana masing-masing alat pernapasan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Sistem pernapasan
atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan
untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat,
sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara
ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara
masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan
pada berbagai jenis makhluk hidup. Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk,
organ serta fungsinya, sebagian besar dari kita tidak mengetahui bagaimana
proses dari sistem pernapasan tersebut.
Respirasi atau pernapasan merupakan proses yang
penting bagi tubuh kita, apabila salah satu organ mengalami kerusakan maka akan
mengganggu proses pernapasan. Salah satu penyebab gangguan yang paling vital
adalah rokok, karena didalam rokok banyak terkandung zat yang berbahaya seperti
nikotin,dan lain sebagainya. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru- paru. Misalnya, sel mukosa
membesar (disebut hipetrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak
(disebuthiperplasia).
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan fungsi paru- paru. Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM), termasuk emfisema (pembengkakan paru- paru), bronkitiskronis, dan asma. Dan rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat –zat yang berbahaya. Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan fungsi paru- paru. Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM), termasuk emfisema (pembengkakan paru- paru), bronkitiskronis, dan asma. Dan rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat –zat yang berbahaya. Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana anatomi dan
fisiologi sistem pernafasan
2.
Bagaimana sistem
pernafasan eksternal dan internal ?
3.
Bagaimana mekanisme
pernafasan, inspirasi, ekspirasi dan peran otot pernafasan ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Anatomi dan fisiologi
sistem pernafasan
2.
Sistem pernafasan
eksternal dan internal ?
3.
Mekanisme pernafasan,
inspirasi, ekspirasi dan peran otot pernafasan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Anatomi
Fisiologi Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan
terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan pernapasan. Oksigen
dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan.
Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari
jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
Pada manusia, pernapasan
terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh atau melalui
jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ atau
bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga hidung, Farings
(Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang tenggorok), Bronkus dan
Paru-paru.
Alat pernapasan
manusia terdiri atas beberapa organ, yaitu:
- Rongga Hidung
Di bagian depan
berhubungan keluar melalui nares (cuping hidung) anterior dan di belakang
berhubungan dengan bagian atas farings (nasofaring). Masing-masing rongga
hidung dibagi menjadi bagian vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di
belakang nares anterior, dan bagian respirasi.
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang
kurang lebih 13 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larings
pada dasar tengkorak.
Faring dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a.
Nasofaring, yang
terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle.
b.
Orofaring merupakan
bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi.
c.
Laringofaring
terletak di belakang larings. Laringofaring merupakan posisi terendah dari
farings.
- Larings (Kotak suara)
Larings adalah suatu
katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan makanan dan lintasan udara.
Laring terangkat dibawah lidah saat menelan dan karenanya mencegah makanan
masuk ke trakea. Fungsi utama pada larings adalah untuk melindungi jalan napas atau
jalan udara dari farings ke saluran napas lainnya , namun juga sebagai organ
pembentuk suara atau menghasilkan sebagian besar suara yang dipakai berbicara
dan bernyanyi.
Larings ditunjang
oleh tulang-tulang rawan, diantaranya yang terpenting adalah tulang rawan
tiroid (Adam’s apple), yang khas nyata pada pria, namun kurang jelas pada
wanita. Di bawah tulang rawan ini terdapat tulang rawan krikoid, yang
berhubungan dengan trakea.
Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5
cm dan panjang 10 sampai 12 cm. Trakea terletak di daerah leher depan esophagus
dan merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan.
- Bronkus dan Percabangannya
Bronkus yang
terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira vertebrata
torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh
jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke
arah tampuk paru.
Cabang utama bronkus
kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris(sekunder)
dan kemudian menjadi lobus segmentalis (tersier).
Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang ukurannya semakin kecil,
sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis,
yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara).
Bronkhiolus terminalis memiliki diameter kurang lebih 1 mm. saluran ini
disebut bronkiolus. Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin
tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat
berubah. Bronkiolus memasuki lolubus pada bagian puncaknya, bercabang lagi
membentuk empat sampai tujuh bronkiolus terminalis.
Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut
saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara
ke tempat pertukaran gas paru-paru.
Paru-paru adalah struktur elastis sperti
spons. Paru-paru berada dalam rongga torak, yang terkandung dalam susunan
tulang-tulang iga dan letaknya di sisi kiri dan kanan mediastinum (struktur
blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru-paru menutupi jantung,
arteri dan vena besar, esophagus dan trakea).
Paru-paru memilki :
a.
Apeks, Apeks paru
meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.
b.
Permukaan costo
vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
c.
Permukaan
mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
d.
Basis, Terletak pada
diafragma.
Paru-paru juga di
lapisi oleh pleura yaitu parietal pleura (dinding thorax) dan visceral pleura
(membrane serous). Di antara rongga pleura ini terdapat rongga potensial yang
disebut rongga pleura yang didalamnya terdapat cairan surfaktan sekitar 10-20
cc cairan yang berfungsi untukmenurunkan gaya gesek permukaan selama pergerakan
kedua pleura saat respirasi. Tekanan rongga pleura dalam keadaan normal ini
memiliki tekanan -2,5 mmHg.
Paru kanan relative
lebih kecil dibandingkan yang kiri dan memiliki bentuk bagian bawah seperti
concave karena tertekan oleh hati. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu
lobus superior, medius dan inferior.
paru kiri dibagi dua
lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan
elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula,
ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
Paru-paru
divaskularisasi dari dua sumber, yaitu:
a.
Arteri bronchial yang
membawa zat-zat makanan pada bagian conduction portion, bagian paru yang tidak
terlibat dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui vena-vena bronchial.
b.
Arteri dan vena
pulmonal yang bertanggungjawab pada vaskularisasi bagian paru yang terlibat
dalam pertukaran gas yaitu alveolus
- Pembuluh darah dan persarafan
Persyarafan penting
dalam aksi pergerakan pernapasan disuplai melalui n. phrenicus dan n.
spinal thoraxic. Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma, sementara
n.spinal thoraxic mempersyarafi intercosta. Di samping
syaraf-syaraf tersebut, paru juga dipersyarafi oleh serabut syaraf simpatis dan
para simpatis.
Di dalam paru
terdapat peredaran darah ganda. Darah yang miskin oksigen dari ventrikel kanan
masuk ke paru melalui arteri pulmonalis. Selain system arteri dan vena
pulmonalis, terdapat pula arteri dan vena bronkialis, yang berasal
dari aorta, untuk memperdarahi jaringan bronki dan jaringan ikat paru dengan
darah kaya oksigen. Ventilasi paru (bernapas) melibatkan otot-otot pernapasan,
yaitu diafragma dan otot-otot interkostal. Selain ini ada otot-otot pernapasan
tambahan eperti otot-otot perut.
B.
Pernafasan
Eksternal dan Internal
Respirasi atau
pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2) antara sel-sel tubuh serta
lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang akan digunakan dalam bereaksi
dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilkan
senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Jadi, pernapasan juga dapat
di artikan sebagai proses untuk menghasilkan energi. Pernapasan dibagi menjadi
2 macam, yaitu:
- Pernapasan
Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran karbondioksida serta uap air antara organisme dan
lingkungannya.
- Pernapasan
Internal (dalam) atau respirasi sel
terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan mitokondria.
C.
Mekanisme
Pernapasan
Masuk keluarnya udara
dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada
dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih
besar maka udara masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar. Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai
udara segar secara terus menerus ke dalam membran alveoli. Keadaan ini terjadi
melalui dua fase yaitu inspirasi dan ekspirasi. Kedua fase ini sangat
tergantung pada karakter paru dan rongga torax.
- Inspirasi
Inspirasi terjadi
karena adanya kontraksi otot dan mengeluarkan energi maka inspirasi merupakan
proses aktif. Agar udara dapat mengalir masuk ke paru-paru, tekanan di dalam
paruharus lebih rendah dari tekanan atmosfer. Tekanan yang rendah ini
ditimbulkan oleh kontraksi otot-otot pernapasan yaitu diafragma dan
m.intercosta. kontraksi ini menimbulkan pengembangan paru, meningkatnya volume
intrapulmoner. Peningkatan volume intrapulmoner menyebabkan tekanan
intrapulmoner (tekanan di dalam alveoli) dan jalan nafas pada paru menjadi
lebih kecil dari tekanan atmosfer sekitar 2 mmHg atau sekitar ¼ dari 1% tekanan
atmosfer, disebabkan tekanan negative ini udara dari luar tubuh dapat bergerak
masuk ke dalam paru-paru sampai tekanan intrapulmonal seimbang kembali dengan
tekanan atmosfer.
- Ekspirasi
Seperti halnya
inspirasi, ekspirasi terjadi disebabkan oleh perubahan tekanan di dalam paru.
Pada saat diafragma dan m. intercostalis eksterna relaksasi, volume rongga
thorax menjadi menurun. Penurunan volume rongga thorax ini menyebabkan tekanan
intrapulmoner menjadi meningkat sekitar 2 mmHg diatas tekanan atmosfer (tekanan
atmosfer 760 mmHg pada permukaan laut). Udara keluar meninggalkan paru-paru
sampai tekanan di dalam paru kembali seimbang dengan tekanan atmosfer.
Ekspirasi merupakan
proses yang pasif, dimana di hasilkan akibat relaksasinya otot-otot yang
berkontraksi selama inspirasi. Ekspirasi yang kuat dapat terjadi karena
kontraksi yang kuat/aktif dari m.intercostalis interna dan m. abdominalis.
Kontraksi m. abdominalis mengkompresi abdomen dan mendorong isi abdomen
mendesak diafragma ke atas.
3.
Peran Otot Pernafasan
Terdapat otot-otot yang
menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan.
Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut :
a.
interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing
iga.
b.
sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
c.
skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
d.
interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
e.
otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma
ke atas.
f.
otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi
bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai
dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus
terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan
untuk menjaga agar saluran nafas tidakkolaps atau kempis sehingga aliran udara
lancar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisis dari tinjauan teoritis pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
- Sistem pernapasan
adalah pertukaran Oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2) antara
sel-sel tubuh serta lingkungan. sistem pernapasan terdiri atas pernapasan
Eksternal (luar) dan internal (dalam). Oksigen dari udara diambil dan
dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke
paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
- Sistem pernapasan
memiliki fungsi:
a.
Fungsi utama yaitu
untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara kedalam darah dan memungkinkan
karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
b.
Fungsi tambahan yaitu
sebagai tempat menghasilkan suara, Meniup (balon, kopi/the panas, tangan, alat
musik dan lain sebagainya), Tertawa., Menangis, Bersin, Batuk, Homeostatis (pH
darah), dan Otot-otot pernapasan membantu kompresi abdomen
(miksi,defekasi,partus).
- Sistem pernapasan
terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh atau
melalui jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ
atau bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga
hidung, Farings (Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang
tenggorok), Bronkus dan Paru-paru.
- Pernapasan yang
dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus menerus ke dalam
membran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu inspirasi dan
ekspirasi. Kedua fase ini sangat tergantung pada karakter paru dan rongga
thor
B.
Saran
1. Para Pembaca Lainnya
Disarankan agar para pembaca lainnya agar dapat memberikan masukan dan
imbang sarannya agar makalah ini lebih sempurna.
2. Penanggungjawab Pustaka
Disarankan agar pustaka dapat di buka setiap hari, sehingga mempermudah
mahasiswa dalam memperoleh sumber-sumber bacaan.
3. Pimpinan Akademik
Diharapkan agar semua bahan seminar ini (dari semua kelompok) dapat
dibuat dalam satu rangkap bahan kuliah ilmu biometrik dasar dan ditempatkan di
perpustakaan sehingga bisa bermanfaat bagi mahasiswa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Communication
Limited, Cambridge, 1996, Anatomi dan Fisiologi Modul
Swa-
Instruksional, Penerbit buku kedokteran EGC, EGC
Jati, Wijaya, 2007, Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA, Ganeca
Exact, Jakarta
Pearce, Evelyn, 1993, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, PT.Gramedia,
Jakarta
Tambayong, Jan, 1999, Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan, Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar