Jam

Sponsor

Jumat, 12 Januari 2018

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh tubuh  Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang letaknya di luar saluran.  

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu system pencernaan ?
2.      Apa itu covum oris
3.      Apa itu glandula sublingualis ?
4.      Apa itu oesophagus gaster dan duodenum ?
5.      Apa itu yeyenum, illeum, saecum dan apendik colon, rectum dan anus ?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

B.     Covum Oris (Rongga Mulut)
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Proses mengunyah terjadi di dalam mulut. Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan, selain itu mengunyah akan membantu pencernaan makanan untuk alasan sederhana yaitu karena enzim enzim pencernaan hanya bekerja pada permukaan partikel makanan.
Dalam proses mengunyah terjadi proses mencerna secara mekanik maupun secara kimiawi. Secara mekanik dilakukan oleh gigi dan dengan bantuan lidah, secara kimiawi karena adanya kerja enzim pencerna.
C.    Glandula Sublingualis
Kelenjar liur atau kelenjar ludah pada mamalia adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi amilase, enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa. Pada organisme lain seperti serangga, kelenjar ini sering digunakan untuk memproduksi protein yang penting secara biologis, seperti sutra atau lem. Kelenjar liur lalat mengandung kromosom politenol yang berguna dalam riset genetik.
Kelenjar ini pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat terganggu apabila terjadi dehidrasipanas dalam, atau disebabkan oleh suatu penyakit.
Kelenjar Sublingualis adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat kelenjar submandibularis. Sekitar 5% air liur yang masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini.
Pada umumnya manusia menghasilkan air liur sebanyak 1 sampai 1,5 liter per hari. Air liur mengandung enzim ptialin yang bekerja pada pH sekitar 7. Enzim ptialin berfungsi untuk memecah pati (amilum) menjadi maltosa. Berikut ini beberapa fungsi air liur didalam rongga mulut, yaitu:
1.      Melindungi selaput rongga mulut dari lingkungan panas, dingin, asam ataupun basa
2.      Memudahkan proses menelan dan mencerna makanan.
3.      Mencerna makanan secara kimiawi (karena air liur mengandung enzim ptialin).

D.    Oesophagus Gaster Dan Duodenum
Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang membulat ( fundus ), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk mengeluarkan (sekresi) getah lambung.
Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan, makanan umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.

E.     Yeyunum, Ileum, saecum Dan Apendik Colon, Rectum Dan Anus
Usus kosong atau jejunum (kadang-kadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.
Usus penyerapan (bahasa Inggrisileum) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Sekum, juga dieja caecum, kantong atau struktur seperti tabung di dalam rongga perut bagian bawah yang menerima bahan makanan yang tercerna dari usus kecil dan dianggap sebagai wilayah pertama dari usus besar.  Sekum dipisahkan dari ileum (bagian akhir dari usus kecil) oleh katup ileosekal (juga disebut katup Bauhin), yang membatasi laju bagian makanan ke sekum dan dapat membantu mencegah bahan dari kembali ke usus kecil. Fungsi utama dari sekum adalah untuk menyerap cairan dan garam yang masih tersisa setelah selesai pencernaan usus dan penyerapan dan untuk mencampur isinya dengan zat pelumas, lendir.
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
Anus merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia dan hewan. Anus yang juga sering disebut dengan dubur adalah perpanjangan dari rektum yang terletak di luar tubuh. Terbuka atau tertutupnya anus diatur oleh otot sfingter. 
Anus berfungsi sebagai organ pencernaan terakhir yang merupakan tempat dikeluarkannya feses keluar tubuh. Feses (Kotoran) yang tidak diperlukan dibuang melalui proses defekasi (Buang Air Besar).






BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut.  Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh system pencernaan adalah: diare, sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik, dan ulkus.

B.     Saran
1.      Para Pembaca Lainnya
Disarankan agar para pembaca lainnya agar dapat memberikan masukan dan imbang sarannya agar makalah ini lebih sempurna.
2.      Penanggungjawab Pustaka
Disarankan agar pustaka dapat di buka setiap hari, sehingga mempermudah mahasiswa dalam memperoleh sumber-sumber bacaan.
3.      Pimpinan Akademik
Diharapkan agar semua bahan seminar ini (dari semua kelompok) dapat dibuat dalam satu rangkap bahan kuliah ilmu biometrik dasar sehingga dapat dijadikan sebuah diktat kuliah.



DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Green, J.H, 2002, Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia,  Bina Rupa Aksara, Jakarta

Irianto, Kus, 2005, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia, Yrama Widya, Bandung

Simbolon, Hubu, 1992, Biologi, Erlangga, Jakarta

Watson, Roger, 2002, Anatomi dan Fisiologi, EGC, Jakarta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORIENTASI PERSEPSI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan kognitif...

Sponsor